FinTechnesia.com | Ada keributan di pasar modal Indonesia atas adanya dewan pengawas khusus dengan panggilan penuh untuk lelang (FCA). Rapat bulanan Dewan Komisioner Kantor Jasa Keuangan (OJK) tanggal 29 Mei 2024 mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 4,15%. tahun hingga saat ini (ytd) ke level 6.970,74. Bulan ke bulan melemah sebesar 3,64% (mtd).
Nilai kapitalisasi pasar Rp 11,825 triliun atau meningkat 1,29% YTD. Sementara penjualan bersih sebesar Rp 6,25 miliar YTD. Pelemahan terjadi pada sektor teknologi, serta transportasi dan logistik (secara umum). dll.). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai harian transaksi di bursa tercatat sebesar Rp 12,17 triliun YTD.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi (ICBI) menguat 1,53 persen YTD ke level 380,33. Adapun menghasilkan Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata naik 22,40 per 30 Mei bps (Dalam arti YTD).
Ndia-residen tercatat penjualan bersih sebesar Rp35,08 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi mulai akhir Mei 2024 investor bukan lokal, lintas negara juga dicatat penjualan bersih sebesar Rp 1,57 triliun YTD.
Baca juga: Pasar Saham Bahagia, Akhir Februari IHSG Naik 0,6% Ytd dan Net Buying Rp 18,44 Triliun
Dalam industri manajemen investasi, nilai properti yang dikelola (AUM) tercatat Rp 822,48 triliun (turun 0,27% YTD). Nilai aset bersih (NAV) reksa dana tercatat Rp 482,23 triliun, turun 3,83%. YTD. Penebusan murni sebesar Rp75,94 triliun YTD pada tanggal 31 Mei 2024.
Penghimpunan dana di pasar modal masih memiliki tren positif. Nilai penawaran umum tercatat sebesar Rp 86,92 triliun dengan 18 emiten baru. Sementara itu, masih ada 141 orang pipa penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif Rp 56,92 triliun.
Sedangkan untuk penggalangan dana penggalangan dana sekuritas (SCF) yang merupakan alternatif pembiayaan bagi UKM, sejak penerapan ketentuan SCF hingga Mei 2024, sudah ada 17 penyelenggara yang mendapat izin dari OJK. Rinciannya 546 emiten, 174.873 investor, dan total dana yang dihimpun Rp 1,13 triliun.
62 pengguna layanan ini telah mendapatkan izin di Carbon Exchange sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 31 Mei 2024. Total volumenya 608.427 t CO2e dan nilai akumulasinya Rp36,77 miliar.
Rinciannya, nilai transaksinya 26,86% di pasar reguler, 22,88% di pasar negosiasi, dan 50,26% di pasar lelang.
Ke depan, potensi pertukaran karbon masih sangat tinggi mengingat terdapat 3.765 pendaftar yang terdaftar di Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan. (kai)
Quoted From Many Source