Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil. Pasalnya, dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini mencapai Rp 16.385.
“BI masuk ke pasar untuk memastikan kepercayaan pasar tidak turun, melalui triple strike,” kata Kepala Pengelola Mata Uang BI Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/06/2024).
Triple intervensi ini meliputi intervensi pasar spot dan DNDF serta pembelian SBN di pasar sekunder.
“Keseimbangan pasokan dan permintaan devisa harus dijaga,” ujarnya.
Alasan melemahnya rupee adalah data pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat malam (06/07/2024) bahwa nonfarm payrolls tercatat melonjak menjadi 272.000 pekerjaan pada Mei 2024.
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan konsensus bahwa lapangan kerja akan meningkat menjadi hanya 185.000 dari 175.000 pada bulan April. Sementara itu, tingkat pengangguran sedikit meningkat menjadi 4%. Situasi ini menyebabkan indeks dolar AS (DXY) kembali naik tajam hingga mencapai angka 105.
“Hampir seluruh mata uang emerging market Asia melemah terhadap USD akibat meningkatnya data klaim pengangguran AS,” jelas Edi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Analisa Penyebab Rupiah Stagnan, Mungkinkah Dolar AS Tembus Rp 16.000?
(mij/mij)
Quoted From Many Source